Saya pernah lihat iklan di tv, Iwan Fals lagi menangkap banyak kata yang bergantungan di jalan. Seperti sedang menangkap ide untuk beliau jadikan sebuah lagu. Bagi saya itu menarik sekali. Dengan bekal panca indera, kita bisa dengan mudah menangkap sinyal-sinyal ide itu. Cuma jarang kita akui itu sebagai ide segar. Akhirnya, kita biarkan saja berlalu, tanpa ditulis.
Sayang rasanya bila semua yang ada di sekitar kita hilang begitu saja. Bila kita jeli melihatnya, sebuah ide sebenarnya mudah kita temukan. Iya, tanpa kita capek-capek mencarinya. Kuncinya, jangan pernah menyepelekan apa yang ada di sekitar kita dan apa yang ada di dalam diri kita. Biasakan membawa buku saku, pulpen, lalu mencatat semua jawaban dari pertanyaan berikut ini :
1.    Apa yang kita lihat?
2.    Apa yang kita dengar?
3.    Apa yang kita rasakan?
4.    Apa yang kita pikirkan?
Bukalah mata, telinga, hati dan pikiran kita. Setidaknya itu dulu modal kita untuk menemukan ide dengan mudah. Allah sudah berikan semua itu kepada kita. Tinggal kita yang mengoptimalkan. Catatlah, tulislah. Jangan biarkan semua ide itu lewat begitu saja. Ingatlah, apa yang nampak sepele buat kita, bisa jadi bermanfaat bagi orang lain. Mungkin bagi kita, itu sesuatu yang basi, tapi bagi pembaca itu sesuatu yang baru. 
Hingga waktunya nanti -karena terbiasa mencatat- tanpa sengaja kita akan menemukan ide yang unik. Pada saat yang tepat nanti, ide itu akan tumbuh besar hingga menjadi sebuah buku. Rawatlah ide dengan baik. Bila tidak, penulis lain yang akan membuatnya menjadi sebuah buku best seller. Lalu, kita membiarkan diri kita mengatakan, “Ah, terlambat. Ide itu sudah ditulis orang lain.” Sekarang, bagaimana cara kamu menemukan ide?
 
Sejak mulai tidak menyepelekan hal-hal sederhana di sekitar saya, ide-ide banyak berdatangan. Rasanya sungguh unik dan luar biasa. Teman-teman bisa coba!
BalasHapusSalam :-)
iya mas, sampe mau beli sarapan pagi aja saya bawa buku saku: buat nyatet. siapa tau ada obrolan apik dari ibu-ibu di pagi itu.. he..
BalasHapus