Aneh sebenarnya kalau harus pusing mencari ide. Kita terlalu berharap sesuatu yang wah. Sesuatu yang akan dianggap sebagai ide yang hebat, unik dan beda. Sepertinya kita sudah terlalu lelah mencari semua itu. Akibatnya, sering kali kita menyepelekan dan memandang rendah atas semua yang terjadi pada diri kita sendiri –yang sejatinya menjadi sumber ide untuk segera ditulis.
Jadi, saya sangat setuju dengan apa yang pernah ditulis oleh Pak Bambang Trim, “Ide adalah sebuah penemuan, bukan pencarian.” Lihatlah diri kita, apa yang kita temukan. Tataplah diri kita dalam sebuah cermin. Temukanlah ide itu pada diri kita. Bila tidak cukup memandangi cermin, kita bisa meluangkan waktu untuk melihat kedalam diri. Lebih dalam, dan lebih dalam lagi. Tanyakan pada diri sendiri, “Apa yang bisa aku tulis dari diriku sendiri?”
Bila memang kita sedang gelisah, tulislah aku sedang gelisah. Lalu, carilah jawaban mengapa itu semua terjadi pada diriku? Sudah tentu akan muncul berbagai jawaban dipikiran kita. Saat itulah, semua jawaban itu juga kita tulis. Hingga akan banyak kata yang tercurah dari pikiran kita. Begitu banyaknya seperti air yang mengalir tidak bisa dibendung lagi.
Setelah selesai menulis, bacalah tulisan kita itu. Lihatlah dengan teliti, apa lagi ide yang bisa dikembangkan. Mungkin, kita menulis rasa gelisah itu muncul karena kita sudah melakukan sesuatu yang salah. Ada kata salah di situ. Tanya lagi kenapa kita merasa bersalah? Kemudian kita tulis lagi jawabannya, aku merasa bersalah karena telah banyak berbohong. Teruslah cari satu kata lagi yang bisa kita tanyakan, lagi.
Dengan begitu, kita sudah melakukan proses menulis dengan lebih mendalam. Dalamilah diri kita, itu cara unik mendalami tulisan. Hanya berbekal satu rasa, satu pertanyaan dan satu kata, kita bisa menulis lebih dalam lagi. Hasilnya, tulisan akan lebih detail. Dan dengan sendirinya, tulisan kita tiba-tiba saja bisa menjadi lebih banyak. Menjadi bertambah halaman. Sekarang, bagaimana cara kamu kembangkan sebuah tulisan? 
 
Betullll.... Menurut pengalaman saya, mendetailkan cerita merupakan cara terbaik dan termudah utk memperbagus dan memperbanyak (jumlah halaman) tulisan, hehe...
BalasHapusSalam :-)
he.. manteb mas, semakin tebal buku semakin kualitas ikut 'menebal' ya.. and, semakin mahal harga naskahnya.. he.. hee..
BalasHapus