Ini penting. Untuk menjadi penulis yang andal, paling tidak ada tiga ilmu yang harus dikuasai. Ya tentu belajarnya dengan metode learning by doing aja. Yakni, belajar sembari melakukannya, action! Ketiga ilmu ini saling berkaitan dan sudah semestinya tidak dipisahkan. Bila ada ilmu lainnya, bisa kita jadikan sebagai ilmu pendukung. Tiga ilmunya penulis itu :
Pertama, ilmu bahasa. Benar sekali, Ibnu Khaldun berkata bahwa bahasa itu pintunya ilmu. Kalau kita ingin menguasai suatu bidang tertentu, kuasai dulu bahasa yang digunakannya. Dan, ketika kita ingin menyampaikan sesuatu kepada orang lain, maka kita musti tahu bahasa yang mereka gunakan. Jadi wajar kalau ada bahasa daerah, bahasa nasional dan bahasa internasional. Penulis yang andal, mau belajar untuk mengenal semua bahasa itu. Supaya tidak ‘buta’, ya.
Kedua, ilmu komunikasi. Ya, komunikasi adalah proses dari penggunaan bahasa. Kuasailah ilmu ini. Pelajari, didalamnya kita akan mengenal berbagai cara komunikasi yang efektif dan tepat sasaran. Penulis yang baik, selalu pandai dalam menggunakan bahasa sesuai dengan sasaran pembaca. Tulisan untuk anak kecil jelas berbeda dengan tulisan untuk remaja dan dewasa. Ilmu komunikasi memberikan solusinya. Jadi, ilmu bahasa akan lebih ‘renyah’ bila diolah dengan ilmu ini. Serius.
Ketiga, ilmu psikologi. Saat bahasa diolah dengan ilmu komunikasi, maka ilmu psikologi mampu memberikan sentuhan yang ‘membekas’ di jiwa. Iya, tulisan untuk anak-anak lebih menarik disertai gambar yang berwarna-warni. Tulisan untuk remaja lebih banyak berisi motivasi, panduan dan hiburan. Begitu juga dengan orang dewasa. Tahu sendiri lah, orang dewasa itu sukanya apa, he. Karena itulah, ada penggabungan ilmu yang disebut psikolinguistik. Kata Trevor A. Harley, “Psikolinguistik itu studi tentang proses mental dalam pemakaian bahasa.” Ah, kapan-kapan saja kita bahas ya.     
Nah, ketiga ilmu itu adalah ilmu terapan. Jadi memang kita harus menerapkannya. Ketiganya juga terus berkembang. Karenanya, kemampuan menulis dan karya kita –semestinya- juga ikut berkembang lebih baik. Sepakat ya. Yuk, belajar lagi tentang ilmu bahasa, komunikasi dan psikologi. Semangat!
 
ada 2 ilmu lagi mas...ilmu niat dan ilmu nekat...niat yang bulat untuk benar-benar belajar menulis..dimulai dari hal kecil. ilmu nekat berani memulai ...kalau kata orang jawa..nek wani ojo wedi wedi nek wedi ojo wani wani..he he
BalasHapushe.. betul sekali itu Pak Hanif :) kalo bekal ilmu udah ada, laptop punya, semuanya ada.. jadi langsung action ya.. selamat berkarya pak, kami tunggu lho launching bukunya.. amin..
BalasHapusSampai sekarang saya masih mempelajari ilmu bahasa dan ilmu komunikasi. Saya pakai cara yg sederhana, yakni dengan mempelajari tulisan orang lain. Tentunya tulisan yg berkualitas, hehe....
BalasHapusbener banget mas Ditter, jadi tiada hari tanpa membaca ya: tak hanya baca materinya, tapi juga 'cara penulis bicara' lewat tulisannya.. he.. sip!
BalasHapus