Wah, ini bahaya. Kalau sudah mandeg, semuanya bisa jadi penyakit. Coba lihat, kalau ada air mandeg –tidak mengalir- jadinya bau dan tidak suci lagi. Karena itu, air yang bisa digunakan untuk bersuci itu yang mengalir. Mandeg juga bisa menjadikan kita tertinggal. Yang lain terus berjalan, bahkan ada yang ngebut! Kalau dalam lomba lari, mandeg itu kebodohan ya. Meski hidup butuh istirahat, tapi setiap pagi mesti bangun dan bergerak lagi. Tidak mandeg. Tapi, penulis bisa saja kena virus mandeg ini.
Pertama, idenya yang mandeg dipikiran saja. Tidak mau dicatat, malas menulis. Bahkan, seringkali ide –yang bisa saja bagus kalau sudah ditulis- justru dibantai dalam pikiran. Semua ide yang ada dipikiran itu dihakimi begitu saja. Jadinya, ide tidak mengalir, malah mandeg. Bebaskan saja ide itu lewat goresan tinta. Seperti membuat peta pikiran, coretan atau catatan kecil supaya ide terus mengalir. Saya tanya ya, “Sekarang, apa masih ada ide kamu yang mandeg dipikiran?”
Kedua, penulis mandeg saat melakukan riset. Padahal penting sekali riset sebelum menulis. Ya, supaya nantinya tulisan kita menjadi kaya data. Bahaya kalau penulis berhenti meriset. Ayo, meriset. Mandeg meriset berarti membiarkan tulisan kita terasa mentah. Kalau tidak ada data, ya kita tidak terlatih buat mengelola data itu donk. Sungguh, terlalu. So, “Sekarang kamu mencari data apa buat tulisanmu?”
Ketiga, ini yang paling parah, mandeg menulis. Biasanya karena alasan mood. Atau lagi lemas karena habis kalah lomba menulis. Atau baru mengalami depresi akibat naskahnya ditolak penerbit. Atau juga, malas karena royalti tidak cair? He, pengalaman ya. Tapi ah, itu cuma alasan saja kan. Masih ingat status Facebook saya dulu, “Kegagalan seorang penulis bukan karena kalah lomba, juga bukan karena naskahnya ditolak penerbit. Tapi –penulis yang gagal itu- dia yang benar-benar berhenti menulis!” Teruslah menulis meski hanya dua halaman setiap harinya. Yang penting rutin ya. Lalu, “Sekarang apa yang mau kamu tulis?” 
 
Setujuuu, riset sebelum menulis memang penting. Minimal riset di search engine, hehe....
BalasHapushe.. riset di 'mesin pencari' bisa lebih cepet ya mas: riset googling. ya, minimal dapet petunjuk dulu ya.. dunia sekarang memang datar mas.. he..
BalasHapus